VISI MISI SMP NEGERI 2 BANYUWANGI BERKARAKTER, BERPRESTASI, DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN

Sabtu

PRAMUKA SMP Negeri 2 Banyuwangi

Pelantikan Tamu Penggalang
Gudep SMP Negeri 2 Banyuwangi

PRAMUKA
     Pramuka SMP Negeri 2 Banyuwangi menyelenggarakan kegiatan perkemahan sabtu minggu pada tanggal 29 Oktober 2016 sampai 30 Oktober 2016 kegiatan yang bertempat di halaman SMP Negeri 2 Banyuwangi ini bertujuan melantik tamu penggalang. Seperti apa yang telah di ungkapkan oleh pembina PRAMUKA bahwa kegiatan ini memiliki peranan yang penting bagi generasi muda khususnya kalangan pelajar dalam membekali dirinya sebagai insan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, tangguh, berbudi luhur, cinta tanah air dan mempunyai rasa nasionalisme dan integritas yang tinggi terhadap bangsa dan negaranya.
     Kegiatan persami ini diikuti peserta tamu penggalang sebanyak 300 anggota, panitia dewan penggalang sebanyak 39 siswa serta 40 pembina yang terdiri dari bapak/ibu guru SMP Negeri 2 Banyuwangi. Materi yang disampaikan pada kegiatan yang di mulai pukul 14.00 WIB dengan persiapan pendirian tenda ini memiliki agenda/materi kegiatan seperti materi kepramukaan, PBB, api unggun serta penjelajahan yang dirangkai dengan kegiatan Bhakti Sosial.

     Tepat pukul 16.00 WIB Bapak Subiyantoro, M.Pd selaku Kepala Gugus Depan SMP Negeri 2 Banyuwangi membuka perkemahan sabtu minggu dengan ditandai pelepasan balon ke udara. Dalam sambutannya Bapak Subiyantoro mengungkapkan rasa bangganya kepada adik-adik PRAMUKA yang bisa disiplin, tertib, mandiri. Beliau mengharapkan kedisiplinan ketertiban dan kemandirian mampu di bawa ketika belajar di dalam kelas maupun saat berada di luar sekolah.
Persiapan Pendirian Tenda Gudep SMP Negeri 2 Banyuwangi
Upacara Pembukaan Persami SMP Negeri 2 Banyuwangi

Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Banyuwangi Menjadi Pembina Gugus Depan Sekolah

Tri Satya Pramuka SMP Negeri 2 Banyuwangi

Dasa Dharma Pramuka SMP Negeri 2 Banyuwangi

Jajaran Pembina PRAMUKA Gudep SMP Negeri 2 Banyuwangi

Penyematan Tanda Peserta Persami SMP Negeri 2 Banyuwangi


Pelepasabalon ke udara sebagai tanda dibukanya Persami Pramuka SMP Negeri 2 Banyuwangi 2016

Makan Bersama
Nyalakan Api Unggun SMP Negeri 2 Banyuwangi

Senam Pagi ala Pramuka SMP Negeri 2 Banyuwangi
Semangat Pagi Pramuka SMP Negeri 2 Banyuwangi
Buku Syarat Kecakapan Umum Gudep SMP Negeri 2 Banyuwangi
Pramuka SMP Negeri 2 Banyuwangi: Bhakti Sosial
Bhakti Sosial Pramuka SMP Negeri 2 Banyuwangi
Out Bond - Game Air SMP Negeri 2 Banyuwangi
Dengan perkemahan sekaligus penerimaan/pelantikan tamu penggalang menjadi penggalang ini diharapkan dapat menghasilkan:
  1. Pramuka Penggalang yang senantiasa beriman kepada Tuhannya.
  2. Pramuka Penggalang yang memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme yang tinggi.
  3. Pramuka Penggalang yang cerdas, handal, bersemangat tinggi.
  4. Pramuka Penggalang yang bermental baja, bertanggung jawab, dan amanah.
  5. Selebihnya Pramuka Penggalang dapat menepati Dasa Dharma dan Try Satya.

Jumat

Serah Terima OSIS

Momentum Sumpah Pemuda Dan
Serah Terima OSIS

GOOGLE: Hari Sumpah Pemuda
     Momentum Hari Sumpah Pemuda ke 88 jatuh pada hari Jumat, 28 Oktober 2016 dengan di landasi rasa persatuan kesatuan OSIS SMP Negeri 2 Banyuwangi juga melakukan kegiatan serah terima OSIS 2015/2016 ke OSIS 2016/2017 bertempat di halaman SMP Negeri 2 Banyuwangi. Kegiatan yang di hadiri oleh seluruh warga sekolah ini merupakan kegiatan setiap tahun.
     Dalam kesempatan menjadi pembina upacara Bapak Subiyantoro, M.Pd memberikan makna Hari Sumpah Pemuda sebagai langkah awal untuk mewujudkan pemuda Indonesia yang maju dan diperhitungkan oleh dunia, perjuangan pergerakan bangsa yang dapat di capai merupakan upaya dari pemuda, dengan menghayati isi Sumpah Pemuda diharapkan para pemuda mampu menghayati dan terinspirasi atas perjuangan pemuda-pemuda pada delapan puluh delapan tahun yang lalu.
     Acara serah terima OSIS berlangsung khitmat, kegiatan serah terima di tandai dengan menyerahkan dokumen secara simbolis. Susunan pengurus OSIS 2016/2017 yang di dapat dari hasil pemilihan ini telah tersusun sebagai berikut:
Ketua OSIS     : Ahmad Ulul Azmi 8B
Wakil               : Shovia Berliana Oktaviani 8F
Sekretaris 1     : Wahyu Johnata Irawan 8D
Sekretaris 2     : Della Aprilia Artantri 8F
Bendahara 1    : Elmira Kurnia Agesti 8F
Bendahara 2    : Yulia Julaika 8A
pembina OSIS mengharapkan susunan OSIS 2016/2017 diharapkan mampu melanjutkan program OSIS terdahulu yang masih belum terlaksana dan juga terlaksana namun masih terdapat kekurangan untuk dapat ditingkatkan.
     Pembina OSIS menginginkan OSIS 2016/2017 memiliki program kerja yang dapat menyentuh dan dirasakan oleh seluruh siswa seperti kegiatan yang dapat merubah prilaku siswa dalam kebersihan sekolah dan kelas, OSIS mampu menjadi pelopor Eco School yang selama ini masih kurang perhatian, OSIS diharapkan juga mampu mengawal sekolah Adiwiyata yang terpenting juga OSIS mampu menjadi satu tim solid dalam kegiatan-kegiatannya.

Pengibaran Bendera Merah Putih SMP Negeri 2 Banyuwangi

Teks Sumpah Pemuda di SMP Negeri 2 Banyuwangi
Pembina Upacara, Subiyantoro, M.Pd (Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Banyuwangi)
OSIS 2015/2016 SMP Negeri 2 Banyuwangi
Serah Terima OSIS 2015/2016 ke OSIS 2016/2017 SMP Negeri 2 Banyuwangi

Senin

Pendidikan Demokrasi

Demokrasi dan Reformasi
OSIS SMP Negeri 2 Banyuwangi

SMP Negeri 2 Banyuwangi
     OSIS SMP Negeri 2 Banyuwangi melaksanakan reformasi OSIS untuk periode 2016/2017, acara demokrasi yang dilaksanakan pada hari senin, 24 Oktober 2016 ini diawali dengan acara kampanye kadindat calon Ketua/Wakil Ketua OSIS di hadapan seluruh siswa SMP Negeri 2 Banyuwangi. Sebelumnya acara kampanye yang di jadwalkan dilaksanakan dua hari yaitu pada tanggal 21-22 Oktober 2016.
     Panitia Pemilihan mengungkapkan bahwa dalam pemilihan Ketua/Wakil Ketua OSIS SMP Negeri 2 Banyuwangi untuk periode 2016/2017 ini dicalonkan dua kadindat. Pasangan nomor 1 yaitu Wahyu Johnata 8D dengan Della Aprilia Artantri 8F sedangkan pasangan ke 2 Achmad Ulul Azmi 8B dengan Shovia Berliana Oktaviyani 8F.
     Masing-masing kadindat memiliki Visi Misi untuk OSIS, pasangan kadindat nomor 1 memiliki visi misi, Menjadikan SMP Negeri 2 Banyuwangi menjadi SMP yang berkualitas, berprestasi, aktif, tanggungjawab, serta mengembalikan kembali kesadaran terhadap kebersihan lingkungan sekolah. Untuk pasangan kadindat nomor 2 memiliki visi misi Menjadi organisai yang cerdas, unggul, berkompeten dan menjadikan OSIS SMP Negeri 2 Banyuwangi menjadi organisasi yang bermutu dan berkualitas tinggi sekaligus mengharumkan nama SMP Negeri 2 Banyuwangi di dalam atau di luar sekolah.
     Dari total pemilih yang terdaftar sebanyak 875 siswa yang mengikuti pemilihan total sebanyak 759 surat suara yang sah, denganot hasil untuk kadindat nomor 1 total mendapatkan suara 210 dan kadindat 2 memiliki total suara 549, untuk suara tidak sah sebanyak 37 suara sedangkan yang tidak berpartisipasi memilih atau golput sebanyak 79 suara. Total dari suara yang masuk ditetapkan untuk Ketua/Wakil Ketua OSIS 2016/2017 adalah kadindat nomor 2 yaitu Achmad Ulul Azmi berpasangan dengan Shovia Berliana Oktaviyani.
Perkenalan Calon Ketua/Wakil Ketua OSIS 2016/2017




Kampanye Kadindat 1

Kampanye Kadindat 2
Partisipasi Pemilih
Suasana Penghitungan Suara

Sabtu

Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda 2016

     Peringatan Hari Sumpah Pemuda yang bertepatan pada hari Jumat, 28 Oktober 2016 merupakan peringatan Hari Sumpah Pemuda yang ke-88. Bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda sekolah melakukan pelantikan penguru OSIS baru untuk periode tahun 2016/2017. Selanjutnya pada tanggal 4 hingga 5 November dadakan kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) yang diselenggarakan di Mira Fantasi.
     Dalam peringatan Hari SUmpah Pemuda yang ke-88 ini ditetapkan logo baru serta tema peringatan yaitu "Pemuda Indonesia Menatap Dunia". Di ari tema tersebut juga di rumuskan sub tema dari Hari Sumpah Pemuda yaitu:
  1. Melalui semangat Pemuda adalah implementasi nilai-nilai Sumpah Pemuda dan Undang-Undang Kepemudaan
  2. Pemuda juga menginspirasi semangat Sumpah Pemuda, memperkuat karakter pemuda Indonesia yang mampu menjaga Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  3. Membangkitkan Indonesia dalam memantapkan generasi muda yang memiliki kualitas integritas yang tinggi.
  4. Dengan menatap menumbuhkembangkan pribadi berkarakter, berkapasitas, keahlian dan intelektual yang cukup memenuhi.
  5. Membangun dunia karakter kepemimpinan pemuda yang peduli dan profesional.
  6. Mendorong pemuda sebagai pelopor semangat kebangsaan dalam kebhinekaan.
  7. Memacu pemuda sebagai pemersatu Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  8. Sukseskan HSP ke 88 tahun 2016 sebagai tahun kebangkitan ekonomi pemuda.
  9. Melalui sema
  10. ngat sumpah pemuda kita perkokoh persatuan bangsa untuk mensukseskan pembangunan pemuda yang berkelanjutan.
  11. Melalui sumpah pemuda kita wujudkan pemuda yang maju, mandiri dan profesional.
  12. Tingkatkan solidaritas, integritas dan profesionalisme pemuda menuju bangsa yang sejahtera dan negara yang bermartabat.

Logo Hari Sumpah Pemuda 2016
   Logo hari Sumpah Pemuda ke 88 di tahun 2016 ini memiliki arti:
  1. Keseluruhan Logo Sumpah Pemuda ke-88 merupakan logotype angka 88 memiliki bentuk simple namun menunjukkan sesuatu yang modern dan sebuah inovatif bahwa pemuda Indonesia mempunyai tantangan bangsa Indonesia saat ini dan akan datang.
  2. Angka 88 yang terlihat meliuk fleksibel dan saling mengait menunjukkan semangat kebangsaan yang terus tertanam untuk selalu bersatu dan menjadi generasi tangguh yang mampu beradaptasi dan mengikuti perkembangan zaman serta memiliki daya saing.
  3. Tulisan Sumpah Pemuda 1928-2016 melambangkan tahun dimana Sumpah Pemuda dicetuskan hingga saat ini.
  4. Warna dasar merah putih 88 putih melambangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).





Senin

Mengenai E-Learning

Tantangan Dan Harapan 
Teknologi Informasi
oleh: Ahmad Amin Udin

     Perkembangan teknologi informasi yang cepat membawa perubahan dan sistem belajar siswa, halangan letak geografis bukan berarti suatu halangan bagi kemajuan pendidikan di Indonesia. Perkembangan teknologi informasi disambut cukup beragam bagi pelaku pendidikan di Indonesia, teknologi informasi sudah menjadi satu kebutuhan sebagai media belajar, namun bukan berarti perkembangan teknologi informasi selalu mendapat tantangan baik internal mau pun eksternal dari sekolah. Pemanfaatan teknologi informaasi pada dunia pendidikan sering di sebut sebagai e-learning.
     E-learning tidak asing bagi seorang guru bahkan siswa sekalipun. E-learning diartikan suatu sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. Banyak sekali website pribadi, perusahaan mau pun e-learning yang dikembangkan oleh PUSTEKKOM seperti belajar.kemdikbud.go.id. Fitur yang disediakan oleh PUSTEKKOM dalam website belajar.kemdikbud.go.id mengusung sebuah e-learning yang lengkap dimana dalam harapannya e-learning dapat menjadi kelas maya bagi peserta didik.
     Sumber lain untuk pengertian e-learning diungkapkan sebagai proses pembelajaran jarak jauh dengan menggabungkan prinsip-prinsip dalam proses pembelajaran dengan teknologi. Kondisi geografis negara yang terdiri dari kurang lebih 18.500 pulau besar kecil ini merupakan tantangan tersendiri dalam mewujudkan kenyataan serta memberikan secercah harapan dengan hadirnya e-learning. Bukan tidak mungkin antusias e-learning lebih maju di daerah pinggiran dari pada yang berada di kota, alasannya di kota benar banyak mempergunakan teknologi informasi yang canggih namun hanya sebatas dalam media sosial saja dan menganggap kebutuhan e-learning sebagai media belajar sampingan saja, sebaliknya rasa penasaran akan informasi tentang sumber belajar dan belajar jarak jauh membuat daerah pinggiran semangat untuk mencari informasi pendidikan online walau banyak tantangan yang menyertainya.

Tantangan Dunia Maya
     Media e-learning dapat membantu seorang guru dan juga peserta didik untuk senantiasa belajar tanpa mengenal waktu, tempat serta buku. Kemajuan teknologi mau tidak mau harus update dan jelas penggunaannya untuk peserta didik, tantangan dunia pendidikan saat ini khususnya e-learning harus mampu menjadi sumber belajar yang tidak pernah mati dan familier bagi siswanya. Peserta didik untuk saat ini lebih akrab dengan media sosial seperti facebook, twitter, blog, dan instagram.
     Bila kita bandingkan dengan e-learning yang berkembang saat ini sangat jauh berbeda dengan kegemaran siswa dalam mengeksplorasi sebuah media sosial seperti halnya sebuah perbandingan antara antara e-learning dengan media sosial seperti facebook, twitter, ketertarikan siswa lebih suka pada media sosial daripada e-learning. Sebetulnya e-learning seperti yang dikembangkan PUSTEKKOM memiliki pesaing sebuah media sosial yang berarti munculah sebuah tantangan yang harus dapat dijadikan sebagai dasar bagaimana sebuah e-learning dapat menjadi media belajar yang di sukai oleh peserta didik. Kita perhatikan siswa tertarik pada media sosial karena lebih simpel, bisa chatting, termasuk dapat berkirim sebuah dokumen yang berarti harus diakui bahwa e-learning masih jauh dalam kategori di gandrungi oleh siswa.
     Penggunaan media sosial bagi seorang pendidik sering juga alih fungsikan sebagai media belajar dan sarana penghubung dengan siswa di kelasnya. Guru mengirim menerima tugas dan mengamati prilaku sosial melalui media sosial juga. Bagi media belajar online e-learning setidaknya harus mampu mengakumudir kemampuanya seperti media sosial juga. Mengapa demikian? Kita harus paham akan keinginan siswa dan khusus juga keinginan guru, pada dasarnya ketika e-learning ditawarkan ke sekolah sebetulnya tidak ada penolakan, namun ketika melihat dan merasakan susahnya mempergunakan fasilitas yang ada tentunya muncul keganjilan bagi masing-masing guru yang beranggapan website e-learning hanya menyita waktu saja.
     Seorang siswa menjadi merasa enjoy tatkala di depan sebuah gadget, mereka merasa tidak enjoy ketika harus belajar mempergunakan e-learning misalkan siswa melihat materi tertentu, maka yang dilakukan siswa adalah hanya melihat-lihat tanpa melakukan aktivitas membaca atau menulis jika ada perintah siswa baru melakukan. Kenyataan ini harus di akui bagaimana pun pembelajaran online masih juga harus selalu mendapatkan perhatian.
     Tantangan kedepan tidak hanya pada kemanfaatan e-learning saja, masalah meratanya penerimaan signal internet juga menjadi sebuah tantangan. Hambatan sering di keluhkan karena signal internet yang tidak mendukung. Bisa di katakan buruknya jaringan internet merupakan tantangan eksternal yang juga perlu di fikirkan.

Literasi Online
     Literasi memiliki arti dasar sebagai aktivitas membaca, menulis yang dengan aktivitas tersebut menghasilkan sebuah karya. Literasi di dunia pendidikan tidaklah terlalu asing di dengar, aktivitas literasi di sekolah di sambut dengan berbagai program seperti membuat sudut baca, membiasakan membaca buku non pelajaran selama lima sampai sepuluh menit. Apa yang terjadi di sekolah sebagai salah satu contoh proses mengarah pada literasi yang dapat menciptakan karya, menciptakan sebuah karya yang belum tercapai ketika gerakan literasi di Indonesia mulai diperdengarkan.
     Berkembangnya teknologi informasi dan internet membawa perubahan besar dengan prilaku literasi masyarakat Indonesia, literasi yang tadinya hanya sebagai aktivitas membaca dan menulis berubah wujud seiring perkembangan dunia teknologi informasi. Era digitalisasi membawa cara pandang literasi konvensional menjadi literasi elektronik, e-learning sebagai salah satu media belajar jarak jauh dituntut dapat menjadi bagaian dari majunya gerakan literasi di Indonesia. Bagi perkembangan dunia e-learning PUSTEKOM melalui website belajar.kemdikbud.go.id atau pun m-edukasi.kemdikbud.go.id merupakan salah satu produk e-learning plat merah yang dapat di jadikan sebagai sarana melatih diri dalam literasi online.
     Kelihatan ganjil tatkala membicarakan tentang literasi online, berkembang luasnya teknologi mengakibatkan bergesernya pola literasi dari konvensional menjadi literasi digital. Perkembangan literasi di Indonesia ternyata di pandang tidak begitu menggembirakan dengan ditandai sedikitnya dokumen literasi. Perpustakaan masih menjadi tempat untuk sekedar mengkoleksi buku, perpustakaan sekolah menjadi kunci memasyarakatkan literasi dengan pembiasaan mengunjungi, belajar dan membaca di perpustakaan.
     Kemampuan literasi masyarakat Indonesia patut diakui masih ketinggalan jauh dengan negara tetangga, artinya Indonesia masih harus berjuang membiasakan terjadinya literasi di kalangan pelajar hingga guru. Sangat setuju jika e-learning semacam belajar.kemdikbud.go.id atau m-edukasi.kemdikbud.go.id secara khusus memfasilitasi kemampuan siswa hingga guru untuk dapat memberikan sumbangan literasi di media online. Sumbangan literasi dapat berupa pemberian ruang informasi seperti pada m-edukasi.kemdikbud.go.id atau sumbangan tulisan materi untuk diunduh siswa.
 
Jurnalis Online
     Perkembangan dunia menulis di tingkat sekolah dasar menengah dan atas masih tidak terlalu bagus untuk dirasakan, aktivitas anak menulis masih jauh dari harapan. Gerakan literasi masih sekedar membiasakan diri membaca belum sampai pada tingkatan bagaimana dengan membaca menulis dapat tercipta suatu karya. Patut diakui meski pun belajar membaca dan menulis sudah diberikan sejak di bangku sekolah dasar pada kenyataannya masih saja seorang siswa begitu sulit untuk mengarang. Menulis bagi kita masih dirasa sulit karena yang terbayang adalah bagaimana ejaan saya apakah sudah benar, bagaimana jika karya saya dikritik oleh orang lain, perasaan-perasaan seperti inilah yang membunuh ide kita untuk berkarya.
     Kesulitan menulis dapat diatasi dengan mengajak siswa menulis sederhana sebuah berita, mengapa mempergunakan gaya penulisan berita atau jurnalistik? Karena nantinya pemberitaan jurnalistik akan di tuangkan dalam sebuah media sosial blog. Medsos blog sangat penting artinya bagi siswa sebagai pemicu siswa untuk suka menulis. Gaya menulis jurnalistik bagi siswa tidak begitu asing karena bagi siswa yang membiasakan diri menulis di buku harian tidaklah asing untuk menulis berita atau pun siswa yang akrab dengan surat kabar pasti mengetahui bentuk kalimat berita dalam surat kabar.
     Peranan dunia menulis sangat dibutuhkan bagi perkembangan literasi di Indonesia, gaya menulis jurnalistik yang sering di sebut sebagai karya sastra yang terburu-buru sangat menarik untuk disampaikan ke siswa karena dengan sistem penulisan jurnalistik siswa dapat mengembangkan kreasinya dalam menuangkan ide-ide tentang masalah umum sampai pada pengungkapan ide-ide ilmiah.

Sebuah Harapan
     Penting kiranya perancang website berbasis e-learning dapat mengerti keinginan konsumen, secara tidak langsung pengguna e-learning di kalangan guru menginginkan e-learning yang tidak terlalu ribet dengan kata lain e-learning sudah siap pakai untuk disampaikan ke semua siswa. Ketertarikan siswa terhadap media sosial harus ditanggapi positif, jika perlu media sosial tersebut dapat digunakan sebagai sarana belajar jarak jauh.
     Bangsa ini sangat luas  seringkali antara harapan dan kenyataan tidak seimbang, dalam arti kata ketika e-learning menjadi salah satu sarana pemecah kebuntuhan pendidikan di pelosok ternyata tidak diimbangi dengan lancarnya sinyal komunikasi internet di daerah. Masih banyak sekali wilayah di Indonesia yang termasuk dalam wilayah blank spot.
     Pemanfaatan teknologi informasi dalam dunia pendidikan sudah pasti sangat dibutuhkan, secara politis pemenggalan harapan meratanya teknologi informasi menjadi satu permasalahan yang bisa dikata serius, munculnya kurikulum 2013 menggantikan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) menjadi permasalahan serius bagi guru yang mengembangkan atau merintis teknologi informasi di sekolah.
     Menumbuh kembangkan siswa melek teknologi informasi merupakan kebutuhan wajib dan menu nutrisi untuk di bumikan ke seluruh pelosok negeri, dengan harapan Indonesia semakin maju dalam literasi dan menjadi pengguna terbanyak media belajar online seperti juga media sosialnya. Untuk itu perlu kiranya menciptakan media edukasi yang mudah diakses, familier, mudah dieksplor, keberadaan e-learning cukup membantu untuk wilayah yang membutuhkan informasi online belajar.kemdikbud.go.id atau pun m-edukasi.kemdikbud harus mampu mewujudkan impian sebagai e-learning yang terbuka dan memiliki akses seperti media sosial pada umumnya.

Banyuwangi Festival

Banyuwangi Batik  Festival 2016

Banyuwangi Batik Festival 2016
     Banyuwangi Batik Festival 2016 yang dilaksanakan pada minggu, 9 Oktober 2016 bertempat di Gelora Seni (GESIBU) Blambangan berlangsung meriah. Acara yang diikuti juga oleh wakil dari SMP Negeri 2 Banyuwangi ini menampilkan 48 batik berbagai karya asli lare osing Banyuwangi. Tema BBF 2016 ini adalah "Sekar Jagad Blambangan".
     Menurut Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan Hari Cahyo, diungkapkan "Jadi Sekar itu berarti harum, itu bunga. Dan jagad itu dunia. Di mana Banyuwangi sudah mengharumkan dunia". SMP Negeri 2 Banyuwangi dalam kegiatan BBF 2016 ini merupakan partisipasi sekolah yang ke dua kalinya, pada tahun 2016 ini. Sebelumnya dalam kegiatan 2015 SMP Negeri 2 Banyuwangi juga mengirimkan wakilnya yang bertemakan "paras Gempal".
          Sebelumnya SMP Negeri 2 Banyuwangi juga mengirimkan siswanya pada kegiatan tari masal yang bertajuk "Gandrung Sewu di pantai Boom Banyuwangi. Sementa dalam kegiatan yang memperingati Hari Ulang Tahun TNI ke 71 yang di laksanakan di Gesibu Blambangan sekolah juga mengirimkan tim tari terbaiknya, bedanya acara yang diselenggaarakan pada tanggal 5 Oktober ini menampilkan cerita kolosal yang menceritakan perjuangan rakyat Banyuwangi dalam mengusir penjajah di Indonesia.