Adiwiyata 2016,
Filosofi Kelapa Sawit
Menyandang sekolah nominasi Adiwiyata tingkat kabupaten sejak tahun 2013 merupakan satu tantangan bagi SMP Negeri 2 Banyuwangi, mengapa sebuah tantangan dengan predikat sekolah Adiwiyata berarti sekolah harus menjadi pelopor lingkungan hidup yang secara terus menerus tanpa henti oleh waktu. Berbagai kegiatan yang bersinggungan dengan lingkungan hidup sering diikuti oleh sekolah yang terletak di Jalan Ranggawuni 41 Banyuwangi ini diantaranya menjadi wakil tingkat kabupaten dalam penilaian piala Adipura, menjadi juara 2 kantin sehat se kabupaten Banyuwangi.
|
Kelapa Sawit |
Prestasi tersebut tidak terlepas dari perjuangan untuk merubah sekolah dari bentuk fisik di tahun tahun yang lampau, di tahun 2015 sampai 2016 ini sekolah mengalami banyak perubahan dalam tata kelolah administrasi, tata kelolah lingkungan dan tata ruang bangunan. Salah satunya adalah perubahan dalam jenis pepohonan yang di tanam, salah satunya adalah kelapa sawit. Menurut bapak Subiyantoro sebagai kepala sekolah, kelapa sawit memiliki keunggulan yang luar biasa diantaranya pertama, kelapa sawit memiliki keunggulan akar yang tidak merusak struktur bangunan, kedua, daun kelapa sawit tidak mudah rontok artinya daun kelapa sawit dapat bertahan lama dan guguran daunya tidak mermbawa kotoran yang terlalu banyak, ketiga, kelapa sawit sebagai salah satu jenis tanaman yang usianya bisa puluhan tahun dan memiliki estetika yang fantastik sebagai bagian dari jenis palm-palman.
.....Disadari atau tidak untuk menuju sekolah Adiwiyata paling tidak dibutuhkan kesabaran untuk memunculkan inovasi-inovasi baru salah satunya adalah filosofi kelapa sawit. Banyak program sekolah yang dilakukan sebagai upaya menuju sekolah Adiwiyata salah satunya adalah membuat resapan air di lapangan sekolah, memperbaiki saluran air, membudayakan hidup cinta bumi yang hijau melalui seni graffiti, memberikan pengetahuan pemanfaatan barang-barang bekas dalam satu kesempatan misalkan lomba peragaan busana dari bahan bekas, melakukan penghijauan di lingkungan sekolah dan di luar sekolah melalui ekstra PRAMUKA, membiaskan tembok yang bersih, dan menuju kantin sehat.
|
Mengolah Barang Bekas |
Jika hanya mengembangkan sarana fisik, mungkin setiap sekolah menganggap mudah namun menggarap pemmbiasaan sikap ini yang sangat sulit. Pembiasan tidak mengkonsumsi barang yang memiliki bahan-bahan pengawet, pewarna, berbahan kimia ini adalah pekerjaan yang membutuhkan kesabaran tersendiri, beberapa ikhtiar yang dilakukan sekolah adalah sebelum siswa membeli makanan dan minuman haruslah menyiapkan sendiri piring dan gelas dari rumah dengan tujuan siswa tidak selalu menggunakan atau mengkonsumsi makanan/minuman dalam kemasan plastik, pembiasaan membuang sampah pada tempatnya khususnya siswa harus dapat melakukan aksi memilah sampah dan jika melanggar dalam membuang sampah pastilah terkena denda. Upaya lain yang dilakukan adalah kerjasama yang dilakukan dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan dalam hal pemanfaatan Bank Sampah serta kegiatan-kegiatan pelatihan mau pun kunjungan studi banding ke beberapa sekolah yang menyandang sekolah Adiwiyata Mandiri di Kabupaten Banyuwangi.
DOKUMEN RPP/SILABUS ADIWIYATA UNTUK DIDOWNLOAD
|
Sekolahku Hijau |
|
|
Berupaya Hijau |
|
Kantin |
|