B-Fest 2016 Konsisten
Menampilkan Budaya Lokal Banyuwangi
Ajang wisata sejuta pesona
Banyuwangi Festival kembali digelar. Tahun ini, kalender wisata tahunan yang
sudah digelar sejak 2012 itu menampilkan berbagai potensi Banyuwangi, mulai
kekayaan seni dan budaya, event olahraga dan pariwisata, sampai kearifan lokal
melalui sebuah festival yang unik dan kreatif. Puluhan event akan dihelat
sepanjang 2016. Agenda tahunan berskala besar seperti International Tour de
Banyuwangi Ijen (11-14 Mei), Banyuwangi Batik Festival (9 Oktober), Jazz Pantai
(27 Agustus), Festival Gandrung Sewu (17 September), dan Banyuwangi Ethno
Carnival (12 November), akan dilengkapi sejumlah event baru yang lebih semarak.
|
M. Rafli on Inbox SCTV |
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar
Anas mengatakan, Banyuwangi Festival digelar untuk mempromosikan pariwisata
sekaligus memaksimalkan potensi daerah. ”Kami angkat belasan tradisi lokal.
Selain untuk menjaga keberlanjutannya, ini adalah ikhtiar untuk mengenalkan
kebudayaan lokal kepada publik global. Kami ingin memberikan apa yang disebut
dengan ”Banyuwangi Experience”, yang tak akan bisa dijumpai di daerah lain,”
kata Anas. Tahun ini, terdapat 53 event di
Banyuwangi Festival. Penyelenggaranya pun makin lengkap karena ada event yang
dihelat langsung oleh dunia usaha, dan pemerintah pusat. ”Bertambahnya jadwal ini karena
kami memasukkan tradisi dan budaya yang sudah mengakar. Kami berdiskusi dengan
Dewan Kesenian Blambangan, sepakat memasukkan tradisi masyarakat yang
tahun-tahun lalu belum dimasukkan ke agenda Banyuwangi Festival. Seperti
tradisi arung kanal di kawasan Bangorejo, Puter Kayun di kawasan Boyolangu, dan
Gredoan. Bahkan kita gelar Festival Lagu Using. Semua tak lain hanya untuk
mengenalkan budaya Banyuwangi ke khalayak luas,” ujar Anas. Using adalah suku
masyarakat asli Banyuwangi.
Sejumlah tradisi asli Banyuwangi
yang akan difestivalkan tahun ini antara lain Barong Ider Bumi, Tari Seblang,
Tumpeng Sewu, Kebo-keboan, hingga tradisi lomba tahunan perahu layar.
”Kami juga menggelar Festival Padi dan Banyuwangi Fish Market Festival untuk
menguatkan dan mempromosikan produk pertanian serta perikanan. Misalnya, bakal
ditampilkan beras organik dan beras merah organik. Juga ada Agro Expo yang kami
gelar saat durian merah ramai dipanen April nanti,” ujar Anas.
Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf
Widyatmoko menambahkan, tahun ini juga digelar banyak event musik. Mulai dari
jazz hingga musik khas Banyuwangi dalam Festival Lagu Using. Akan ada pula Ijen
Summer Jazz yang digelar tiga kali dalam setahun. Acara ini sepenuhnya dihelat
Java Banana, dunia usaha yang bergerak di bidang resor. ”Mulai muncul inisiatif
dunia usaha untuk ikut berpartisipasi mempromosikan daerah. Ini tren dan iklim
yang bagus,” kata Yusuf. Bahkan, lanjut Yusuf, Banyuwangi
juga akan menjadi tuan rumah Swarna Fest, event fashion yang digagas Kementrian
Perindustrian yang mengkampanyekan penggunan warna alam pada bahan tekstil dan
kerajian tangan. "Mereka akan menggelarnya beriringan dengan pelaksanaan
Banyuwangi Batik Festival," jelas Yusuf.
Dari sisi sport tourism, ada
International Tour de Banyuwangi Ijen, Festival Arung Jeram, Kite and Wind
Surfing Competition, International Run, dan Banyuwangi International BMX Selain itu, juga akan ada kembali
Festival Toilet Bersih, Festival Sedekah Oksigen, dan Festival Sungai Bersih.
”Tak lupa ada Festival Kuliner. Tahun ini mengangkat sego cawuk setelah tahun
sebelumnya ada rujak soto dan nasi tempong. Kuliner kami angkat agar makin
dikenal dan depot-depot laris dikunjungi saat wisatawan datang ke Banyuwangi,”
kata Yusuf.
(humas)