VISI MISI SMP NEGERI 2 BANYUWANGI BERKARAKTER, BERPRESTASI, DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN

Senin

SMP Negeri 2 Banyuwangi Bersih

Apresiasi Untuk Kebersihan Kelas
SMP Negeri 2 Banyuwangi

    Upacara Hari Senin, 30 September 2019 kali ini bersamaan dengan pengumuman lomba kebersihan dan keindahan kelas. Lomba yang dimulai sejak pertengahan Agustus hingga akhir bulan September ini bertujuan menanamkan semangat untuk membuat lingkungan sekolah asri, nyaman dan berwawasan lingkungan, Bapak Anshori selaku Humas menyampaikan dalam pembinaannya bahwa rangkaian lomba kelas yang cukup melelahkan telah tiba saatnya anak-anak menerima hasil kerja nyata.
    Untuk mewujudkan netralitas dalam penilaian sekolah menghadirkan juri independen dari Dinas Pendidikan dan Dinas Lingkungan Hidup. Disamping itu pula sekolah juga mengambil nilai dari bapak/ibu guru dengan harapan adanya kombinasi nilai yang mencerminkan pemerataan nilai yang adil. Adapun tim juri independen terdiri dari Reny Sispraningtyas, Amd. Keb, Agus Supriyadi, Adm. Kom, dan bapak Hendro Sudarsono. Selanjutnya tim juri dari sekolah terdiri dari Wiku Suharyoto, S.Pd, Siti Muawanah, S.Pd, K. Lilis Handayani.
    Selanjutnya dari penghimpunan nilai dari tim juri independen dan tim juri sekolah, diputuskan untuk masing-masing pemenanguntuk kelas 7 Juara 1 skore 4.900 kelas 7G, Juara 2 skore 4.710 kelas 7F, Juara 3 skore 4.695 kelas 7A. Untuk kelas 8, Juara 1 skore 4.560 kelas 8G, Juara 2 skore 4.445 kelas 8F, Juara 3 skore 4.370 kelas 8A. Untuk kelas 9, Juara 1 skore 4.875 kelas 9B, Juara 2 skore 4.755 kelas 9D, Juara 3 skore 4.720 kelas 9G. Sedangkan untuk kategori kelas unggul yang menjadi Juara 1 dengan skore 2.775 kelas 9A, Juara 2 skoren2.540 kelas 8H, dan Juara 3 skore 2.405 kelas 7H.















Minggu

PRA LDKS SMP Negeri 2 Banyuwangi

Observasi Pra LDKS di BOS Pro dan Rowo Bayu
Songgon Banyuwangi

Logo OSIS
    Rangkaian LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa) OSIS SMP Negeri 2 Banyuwangi tahap demi tahap telah dilalui, sebelumnya untuk menjadi anggota OSIS harus melalui seleksi ketat. Keterampilan-keterampilan yang harus dimiliki oleh calon OSIS salah satunya kemampuan baris berbaris, ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan kemampuan bekerjasama dalam sebuah team work.
    Selanjutnya panitia pemilihan dan seleksi OSIS SMP Negeri 2 Banyuwangi Tahun Pelajaran 2019/2020 menentukan sebanyak 40 siswa yang terseleksi, final dari hasil seleksi tersebut juga melalui pertimbangan-pertimbangan dari bapak/ibu guru kaitannya dengan aktivitas calon OSIS di dalam kelas, kedisiplinan, ketertiban, dan kerapian.
    Dari calon OSIS yang lulus seleksi tersebut mendapatkan hak untuk mengikuti LDKS dan di dalam LDKS tersebut nantinya akan dikhususkan dengan memilih ketua/wakil serta menyusun pengurus harian dan menyusun perangkat-perangkat organisasi. Materi-materi yang disasjikan adalah penyusunan program, materi perencanaan dan pelaksanaan proposal kegiatan dan outbond.
    Bos Pro Songgon merupakan tempat kegiatan LDKS untuk tahun pelajaran 2019/2020. Bos Pro berada di Dusun Sumberagung, Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi. Dipilihnya Bos Pro karena di dalamnya menawarkan sarana prasarana serta kegiatan outbond yang dijamin memuaskan oleh pengelolah, seperti apa yang disampaikan oleh Bapak Tarji dengan semangat. Diungkapkan oleh Baoak Tarji, bagi siswa atau pun pembina yang suka tantangan dapat menjajal keberanian menyusuri Sungai Badeng dengan berarung jeram, pengunjung tidak perlu kawatir karena selama berarung jeram tetap didamping krew yang profesional untuk menjaga keselamatan serta pasti tidak akan mengecewakan karena sepanjang sungai pasti akan menemui pemandangan sawah, kebun dan hutan pinus yang sangat mempesona.
    Tidak salah jika OSIS SMP Negeri 2 Banyuwangi pada tanggal 4 hingga 5 Oktober 2019 membawa siswanya untuk LDKS serta menikmati layanan yang ditawarkan oleh Bos Pro. Selanjutnya kegiatan observasi dilanjutkan menuju ke Wana Wisata Rowo Bayu, Rowo Bayu merupakan sebuah rawa yang di kanan kirinya masih ditumbuhi tanaman hutan lindung. Rowo Bayu sendiri berasal dari kata rowo yang berarti rawa sedangkan bayu menunjukkan nama desa yaitu desa Bayu.
Baris Berbaris OSIS SMP Negeri 2 Banyuwangi
Calon OSIS SMP Negeri 2 Banyuwangi
Ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa OSIS SMP Negeri 2 Banyuwangi
    

Rowo Bayu Songgon Banyuwangi






Selasa

Tour de Banyuwangi Ijen SMP Negeri 2 Banyuwangi

Malam Open Ceremony ITDBI

    Banyuwangi kembali menggelar kompetisi balap sepeda tingkat Internasional, kompetisi ini sudah berlangsung selama delapan kali putaran. Kompetisi yang biasa di singkat dengan ITDBI (International Tour de Banyuwangi Ijen) ini dibuka ditandai dengan acara Open Ceremony ITDBI pada Selasa, 24 September 2019 pukul 18.00 WIB, OSIS SMP Negeri 2 Banyuwangi turut hadir dalam kegiatan yang dihadiri oleh Bupati Banyuwangi beserta jajarannya dan sekaligus dalam open ceremony ini panitia memperkenalkan atlit balap sepeda yang terdiri dari 23 negara yaitu Belanda, Spanyol, Australia, Selandia Baru, India, Jepang, Prancis, Jerman, Rusia, Iran, Irlandia, Slovakia, Thailand, Tiongkok, Kolombia, Italia, dan Inggris. Tidak hanya memperkenalkan team dari berbagai negara dan dalam negeri sendiri, panitia juga mengenalkan berbagai bentuk kesenian di Banyuwangi seperti hadrah, bahkan ada peraga seblang dan kebo keboan. Dalam acara ini pula bupati menyampaikan santunan untuk anak yatim sebelum membuka acara Open Ceremony ITBDI 2019.
    Total jarak yang ditempuh pada ITBDI 2019 kali ini sejauh 520,6 km terbagi dalam 4 etape. Etape Pertama total jarak yang ditempuh 133,2 km dengan start RTH Maron Genteng, finish di depan Kantor Pemkab. Banyuwangi. Etape Kedua menempuh jarak 148,2 km dengan Start Pantai Pancer (TN Alas Purwo), Finish di depan Kantor Pemkab Banyuwangi. Etape Ketiga berjarak 109,3 km di circuit race 12 putaran mengelilingi perkotaan Banyuwangi. Etape Keempat diawali dari Pasar Purwoharjo dan Finish Di Paltuding (Gunung Ijen) dengan total jarak tempuh pada etape empat sejauh 129,9 km.
    Etape keempat dengan finish di Paltuding Gunung Ijen merupakan etape terakhir yang sangat berat sekaligus etape yang paling indah dengan penuh tanjakan sepanjang 12 km dengan kemiringan 20 persen. Tanjakan-tanjakan yang berat ini masuk dalam kategori hors category, namun bukan berarti tiap team harus menyerah justru dalam etape keempat ini adalah etape bergengsi bagi setiap team.
    Adapun team yang mengikuti ITDBI 2019 terdiri dari: 1. Team UKYO (Jepang) 2. KINAN Cycling Team (Jepang) 3. Taiyuan Miogee Cycling Team (Tiongkok) 4. St George Continental Cycling Team (Australia) 5. Team Sapura Cycling (Malaysia) 6. Go For Gold (Filipina) 7. Global Cycling (Filipina) 8. Sepahan Cycling Team (Iran) 9. Terengganu Inc. TSG Cycling Team (Malaysia) 10. Omidnia Mashhad Team (Iran) 11. Qinghai Tianyoude Cycling Team (Tiongkok) 12. Aisan Racing Team (Jepang) 13. Nex Cycling Team (Singapura) 14. Tim nasional Malaysia.
    Tidak hanya team dari luar negeri saja, team dalam negeri pun turut berkompetisi dalam ITDBI 2019 team-team dalam negeri tersebut adalah : 1. Tim nasional Indonesia 2. BRCC Banyuwangi 3. PGN Road Cycling Team 4. KGB Jakarta 5. KFC Cyclin.
    Kompetisi ITBDI yang rutin di laksanakan tiap tahun di bulan September ini ternyata bertepatan dengan kegiatan Ulangan Tengah Semester yang dilaksanakan oleh SMP Negeri 2 Banyuwangi tidak hanya itu kegiatan UTS juga dilaksanakan oleh sekolah-sekolah lainnya yang berada di kota Banyuwangi, namun tidak pantang untuk menyerah sekolah tetap memberikan support pada seluru team dengan tujuan suksesnya agenda tahunan yang masuk dalam rangkaian Banyuwangi Festival 2019.
OSIS SMP Negeri 2 Banyuwangi dalam ITDBI 2019
Team dari Negeri Jiran Malaysia
Open Ceremony ITBDI 2019 di Kantor Bupati Banyuwangi
ITBDI 2019, Banyuwangi 25-28 September 2019
Stage ITBDI 2019

Tanjakan ITDBI 2019 di Paltuding Gunung Ijen Banyuwangi
Tanjakan ITDBI 2019 di Paltuding Gunung Ijen Banyuwangi
Maju Terus Pantang Mundur

Senin

GEOPARK SMP Negeri 2 Banyuwangi

Zero Plastik, Lingkungan Bersih SMP Negeri 2 Banyuwangi
Turut Mengawal Geopark Banyuwangi

Geopark Banyuwangi
    Geopark dalam Bahasa Inggris diartikan sebagai wilayah terpadu yang terdepan dalam perlindungan dan penggunaan warisan geologi dengan cara yang berkelanjutan, dan mempromosikan kesejahteraan ekonomi masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut.
    Banyuwangi telah ditetapkan sebagai Taman Bumi atau Geological Park (Geopark) Nasional 2018 oleh Komite Geopark Nasional di Bogor tanggal 30 November 2018. Ada tiga situs yang masuk dalam kawasan geopark nasional yaitu Blue Fire di Gunung Ijen, Pulau Merah dan Taman Nasional (TN) Alas Purwo. Fenomena Blue Fire Gunung Ijen merupakan yang terluas di dunia dan kawah Ijen ditetapkan juga sebagai kawah terasam di dunia. Adapun Pulau Merah dan kompleks goa di Taman Nasional Alas Purwo merupakan daerah yang mengalami fenomena mineralisasi.
    Pulau Merah merupakan sisa dari perjalanan magma di bawah gunung api purba, singkapan batuan di Pulau Merah sangat ideal dijadikan laboratorium geologi dunia dalam kajian pembentukan mineralisasi emas dan tembaga. Adapun jejak geologi di dalam Goa Istana yang berada di Taman Nasional Alas Purwo menggambarkan bahwa daerah tersebut dulunya merupakan daerah laut dangkal yang mengalami proses geologi sampai menjadi sebuah daratan.
    Melihat uraian tersebut secara luas geopark memiliki arti penting sebagai bentang alam memiliki nilai-nilai konservasi alam, edukasi dan pembangunan ekonomi berkelanjutan. Keunggulan alam Banyuwangi dengan masuknya tiga kawasan geopark tentunya menjadikan Banyuwangi lebih di kenal dunia, namun tidak menutup kemungkinan gelar geopark akan di cabut jika dari unsur konservasi tidak sesuai harapan dengan rusaknya lingkungan untuk itulah sudah menjadi kewajiban bagi duna pendidikan ikut mengedukasi masyarakat tentang perlunya memelihara kawasan geopark dunia dengan tidak hanya menikmati hasilnya saja.
    Contoh sederhana pendidikan turut dalam membumikan geopark pada lingkungan sekolah adalah dengan menyisipkan materi konservasi alam dengan turut mensukseskan gerakan zero plastic di lingkungan sekolah, harapanya kesadaran zero plastic dapat terbawa ke kebiasaan di rumah untuk selalu menyiapkan diri mempergunakan atau memnimalisir penggunaan berbahan non organik yang hanya menyisahkan sampah saja di suatu tempat yang di kunjungi.
    Dari itulah, SMP Negeri 2 Banyuwangi melakukan upaya penyadaran pada diri siswa untuk mensukseskan gerakan zero pastik dengan melakukan aksi launching zero plastic dan lomba kelas dan lingkungan bersih. Dua gerakan ini diharapkan mampu memberikan makna kesadaran untuk senantiasa menjaga lingkungan disekitar serta memberikan materi secara tidak langsung tentang geopark.

Geopark dan Launching Gerakan Zero Plastik SMP Negeri 2 Banyuwangi

Semangat Zero Plastic
Tanda Tangan Deklarasi Zero Plastic
Tujuan Mulia Geopark
Banner Zero Plastic
Ekonomi Tumbuh Bersama Geopark
Ucapan Selamat Untuk Banyuwangi




Kabupaten Banyuwangi ditetapkan sebagai salah satu dari kawasan Taman Bumi atau Geological Park ( Geopark) Nasional 2018 oleh Komite Geopark Nasional. Hal ini dikukuhkan dalam penyerahan sertifikat Geopark Nasional di Bogor, Jumat (30/11).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Banyuwangi Resmi jadi Kawasan Geopark Nasional", https://travel.kompas.com/read/2018/12/01/200400427/banyuwangi-resmi-jadi-kawasan-geopark-nasional?page=all.
Penulis : Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati
Editor : Wahyu Adityo Prodjo
KOMPAS.com - Kabupaten Banyuwangi ditetapkan sebagai salah satu dari kawasan Taman Bumi atau Geological Park ( Geopark) Nasional 2018 oleh Komite Geopark Nasional. Hal ini dikukuhkan dalam penyerahan sertifikat Geopark Nasional di Bogor, Jumat (30/11). Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, penetapan tersebut menjadi pendorong Banyuwangi untuk mengoptimalkan sektor pariwisata berbasis alam. “Dengan status geopark ini, akan semakin melengkapi keberadaan Blue Fire Ijen dan Taman Nasional Alas Purwo yang sebelumnya ditetapkan sebagai cagar biosfer dunia oleh UNESCO. Sekaligus ini akan memperkuat positioning Banyuwangi yang menyajikan ekowisata, pariwisata berbasis alam,” jelas Anas. Anas juga menargetkan Banyuwangi untuk bisa menjadi UNESCO Geopark Global (UGG) yang akan dinilai pada tahun depan. "Beberapa rekomendasi yang diberikan oleh komite akan segera kita tindak lanjuti," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Banyuwangi Resmi jadi Kawasan Geopark Nasional", https://travel.kompas.com/read/2018/12/01/200400427/banyuwangi-resmi-jadi-kawasan-geopark-nasional?page=all.
Penulis : Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati
Editor : Wahyu Adityo Prodjo
KOMPAS.com - Kabupaten Banyuwangi ditetapkan sebagai salah satu dari kawasan Taman Bumi atau Geological Park ( Geopark) Nasional 2018 oleh Komite Geopark Nasional. Hal ini dikukuhkan dalam penyerahan sertifikat Geopark Nasional di Bogor, Jumat (30/11). Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, penetapan tersebut menjadi pendorong Banyuwangi untuk mengoptimalkan sektor pariwisata berbasis alam. “Dengan status geopark ini, akan semakin melengkapi keberadaan Blue Fire Ijen dan Taman Nasional Alas Purwo yang sebelumnya ditetapkan sebagai cagar biosfer dunia oleh UNESCO. Sekaligus ini akan memperkuat positioning Banyuwangi yang menyajikan ekowisata, pariwisata berbasis alam,” jelas Anas. Anas juga menargetkan Banyuwangi untuk bisa menjadi UNESCO Geopark Global (UGG) yang akan dinilai pada tahun depan. "Beberapa rekomendasi yang diberikan oleh komite akan segera kita tindak lanjuti," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Banyuwangi Resmi jadi Kawasan Geopark Nasional", https://travel.kompas.com/read/2018/12/01/200400427/banyuwangi-resmi-jadi-kawasan-geopark-nasional?page=all.
Penulis : Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati
Editor : Wahyu Adityo Prodjo

Jumat

Zero Plastic SMP Negeri 2 Banyuwangi

Deklarasi Launching Zero Plastic
SMP Negeri 2 Banyuwangi

    Suasana pagi cukup cerah dan ceria, hari Jumat tanggal 13 September merupakan waktu spesial bagi seluruh keluarga SMP Negeri 2 Banyuwangi. Apa yang menyebabkan spesial adalah di deklarasikannya Zero Plastik atau launching zero plastic. Hal tersebut sesuai dalam surat edaran Bupati Banyuwangi tertanggal 16 Agustus 2019 Nomor 510/1826/429.104/2019 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik.
    Salah satu yang tertuang dalam surat edaran tersebut , pertama menggunakan kantong plastik atau bioplastik ramah lingkungan. Kedua, setiap retail wajib memasang spanduk/banner himbauan pengurangan penggunaan kantong plastik. Kedua, mengurangi penggunaan bahan styrofoam serta bahan plastik untuk wadah atau kemasan. Ketiga, membatasi wadah dan atau alat makan atau minum sekali pakai. Keempat, melakukan daur ulang sampah plastik.
    Diawali senam pagi tepat pukul 07.00 WIB seluruh siswa dan guru berbaur di lapangan sekolah. Kegiatan launching zero plastic dihadiri oleh bapak Winarno sebagai Kepala Kelurahan Kebalenan dalam sambutannya bapak lurah menyampaikan rasa bangga dan terima kasih sedalam dalamnya karena sekolah SMP Negeri 2 Banyuwangi turut mensukseskan apa yang disebut dengan zero sampah yang sebagai salah satu upaya mengurangi banyaknya sampah plastik, seperti diketahui plastik tidak dapat langsung terurai dan melapuk. Disampaikan pulah oleh bapak lurah, untuk memasyarakatkan kesadaran memerangi sampah plastik perlu di dukung oleh seluruh lapisan masyarakat mulai dari lingkungan keluarga, RT/RW, pengusaha hingga kalangan pemerintahan, ujar bapak lurah penuh semangat.
    Menyambung dengan sambutan yang dilakukan oleh bapak lurah, Bapak Subiyantoro sebagai Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Banyuwangi mengungkapkan gerakan zero plastik harus didukung penuh oleh keluarga besar sekolah, salah satu dukungan tersebut adalah membiasakan guru membawa wadah minuman sendiri termasuk siswa dan kantin diharuskan bebas dari plastik. Masih menurut kepala sekolah yang di bulan November sudah memasuki masa pensiun ini mengungkapkan dalam menjual jajanan atau pun minuman kantin yang pernah menjuarai kantin sehat se Kabupaten Banyuwangi harus siap dengan segala konsekuensinya menjual makanan dan minuman yang tidak mengandung plastik.
    Puncak acara launching zero sampah plastik di tandai dengan penandatanganan deklarasi oleh Bapak Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Banyuwangi serta Bapak Kepala Kelurahan Kebalenan, selesai penandatanganan deklarasi dilanjutkan dengan pelepasan balon ke udara serta foto bersama bahwa SMP Negeri 2 Banyuwangi sepakat untuk menjadikan sekolah yang bebas sampah plastik.